Minggu, 06 Mei 2012

Takjub Al-Qur'an, Profesor Matematika Ini Masuk Islam Lalu Dakwah Lewat Buku



 
Namanya Jeffrey Lang. Ia seorang profesor matematika yang menjadi dosen dan peneliti di Universitas Kansas Amerika Serikat (AS). Memperoleh gelar doktor dari Purdue University, West Lafayette, Indiana pada 1981.


Semasa kecil, Jeffrey sudah mulai kritis. "Ayah, apakah surga itu benar-benar ada?" tanyanya kepada sang ayah saat berjalan-jalan di pantai, sekitar 50 tahun lalu.

Sikap kritisnya semakin berkembang saat Jeffrey memasuki usia remaja. Sikap kritis terhadap logika keberadaan Tuhan bahkan membawanyanya menjadi atheis semasa remaja. Hingga sepuluh tahun kemudian, kekalahan logikanya oleh Al-Quran membimbing profesor Matematika ini pada Islam, agama yang pernah hadir dalam mimpinya.


Jeffrey Lang lahir pada 30 Januari 1954 di Bridgeport, Connecticut. Ia dibesarkan di tengah keluarga dan lingkungan Katolik Roma. Selama 18 tahun pertama dalam hidupnya, ia belajar di sekolah-sekolah Katolik, di mana ia bertemu pendeta dan teman-teman dari latar belakang agama yang sama.

Hidup di lingkungan Katolik tidak otomatis membuat Jeffrey menjadi seorang Nasrani yang taat. Sikap kritisnya menjauhkannya dari agama keluarganya itu. Diskusi-diskusi yang dibangunnya dengan orang tua, pendeta sekolah, dan teman-teman sekolahnya tak pernah berhasil menjawab pertanyaannya tentang keberadaan Tuhan.

“Pada masa itu, aku sudah mulai banyak bertanya tentang nilai-nilai kehidupan, baik secara politik, sosial, maupun keagamaan. Aku bahkan sering bertengkar dengan banyak kalangan untuk memperdebatkan hal itu, termasuk dengan pemuka gereja Katolik," kenang Jeffrey yang kemudian ditulisnya dalam salah satu buku tentang perjalanannya menemukan Islam.

Pada usianya yang ke-18, Jeffrey merasa logika mengenai Tuhan menemui jalan buntu. Jeffrey pun memilih menjadi atheis menjelang kelulusannya dari sekolah Notre Dam Boys High waktu itu.

"Tuhan akan membuatmu tertunduk, Jeffrey" kata ayahnya yang marah dengan keputusan Jeffrey.

Ucapan ayahnya benar-benar terjadi. Jeffrey bermimpi tertunduk dan bersimpuh di hadapan Tuhan dalam sebuah ruang kecil yang tenang dan hening. “Tak ada perabot apapun, tidak juga hiasan apapun di dindingnya yang berwarna putih keabuan. Hanya ada karpet bermotif dengan warna dominan merah dan putih menutupi lantai ruangan,” kata Jeffrey mengisahkan mimpinya.

Jeffrey tak sendirian dalam ruang itu. Beberapa orang lainnya ada di sana, membentuk beberapa barisan. “Aku ada di barisan ketiga. Tak ada perempuan di sana, hanya laki-laki. Kami semua duduk di atas tumit-tumit kami, menghadap sebuah jendela kecil yang membawa cahaya yang terang benderang ke dalam ruangan.”

Jeffrey merasa asing karena tak mengenal siapapun, namun melakukan gerakan ruku’ dan sujud bersama dan seirama. “Tenang sekali, seolah seluruh suara dimatikan,” katanya. Masih dalam mimpinya, di tengah keheningan itu, Jeffrey tersadar bahwa mereka dipimpin seseorang yang berdiri paling depan di bagian tengah ruangan.

“Aku hanya sempat melihatnya sekilas, pria itu memakai jubah panjang putih. Di kepalanya terdapat sebuah kain putih dengan motif merah. Saat itulah aku terbangun dari mimpiku,” lanjut Jeffrey.

Mimpi itu berulang kali menghampiri Jeffrey di sepanjang 10 tahun ia berpaham atheis. Karena sama sekali tak mengerti, Jeffrey mengabaikannya. Meskipun diakuinya, ia merasa nyaman setiap terbangun dari mimpi itu.

Sepuluh tahun kemudian, di hari pertamanya mengajar di University of San Fransisco, Jeffrey bertemu seorang mahasiswa Muslim di kelas Matematika yang diampunya. Jeffrey telah menjalin pertemanan dengan mahasiswa Muslim itu, juga keluarganya. Keduanya sering berdiskusi, namun belum pernah memperbincangkan soal agama.

Hingga pada suatu waktu, salah seorang keluarga mahasiswa Muslim itu memberi Jeffrey sebuah Al-Qur'an. Karena tak sedang mencari agama, dan sebagai seorang ateis, Jeffrey membacanya dengan berbagai prasangka di otaknya.

Jeffrey mengakui, ia mengalami pergulatan sejak pertama kali membaca kitab suci ini. “Al-Qur'an menyerangku secara langsung dan personal, mengkritik, mempermalukan, dan menantangku. Sejak awal, kitab itu menorehkan garis peperangan, dan aku berada di wilayah yang berseberangan,” katanya.

Jeffrey merasa dihadapkan pada sebuah tantangan: apakah terus membaca Al-Qur'an atau berhenti, yang artinya menyerah.

Meneruskan membaca Al-Qur'an, Jeffrey merasa kebingungan. “Aku menderita kekalahan parah. Karena saat membacanya, sangat jelas kurasakan bahwa Penulisnya mengetahui tentangku lebih baik daripada aku mengenal diriku sendiri,” ujarnya takjub.

Setiap kali Jeffery mengumpulkan sanggahan dan bantahan terhadap ayat yang dibacanya, ia menemukan jawabannya ketika meneruskan bacannya. “Seolah Penulis kitab itu membaca pikiranku.”

Jeffrey pun mulai sadar bahwa Al-Qur'an melampaui pikirannya, jauh di depan. Ia juga mulai menyadari bahwa kitab suci itu telah mengisi kekosongan jiwa yang selama ini ia alami.

Tahun 1982, Jeffrey mendapati sejumlah kecil mahasiswa Muslim memanfaatkan sebuah ruangan kecil di basement gereja untuk shalat. Saat itulah ia menyadari bahwa ia kini bertemu mimpinya di alam nyata; shalat.

Jeffrey bersyahadat di ruang kecil itu, beberapa saat menjelang tengah hari. Beberapa waktu kemudian, ia pun bergabung dengan para mahasiswa untuk shalat Dzuhur berjama'ah, persis seperti mimpinya.

Jeffrey larut dalam setiap gerakan shalat yang diikutinya. Saat menyelesaikan gerakan sujud dan melakukan duduk iftirasy, Jeffrey melihat ke arah depan dan melihat Ghassan yang menjadi Imam saat itu.

“Ia berada di sisi kiriku, di tengah-tengah di depan sana, di bawah jendela yang menghujani ruangan dengan cahaya. Ia terpisah dari barisan, mengenakan jubah putih, dengan selendang putih bermotif merah di kepalanya.”

“Mimpi itu!,” teriaknya dalam hati. Setelah berhasil meyakinkan dirinya bahwa ia tak sedang bermimpi, Jeffrey disergap rasa hangat yang mendamaikan hatinya. Ia pun bersujud dengan pipi yang telah basah oleh air mata.

Setelah masuk Islam, profesor Matematika University of Kansas itu menulis tiga buku yang banyak dibaca oleh Muslim Amerika Serikat: Struggling to Surrender (1994); Even Angels Ask (1997); dan Losing My Religion: A Call for Help (2004). Jeffrey juga berdakwah melalui seminar dan menjadi pembicara dalam berbagai konferensi Islam.

SUMBER : http://zilzaal.blogspot.com/2012/05/takjub-al-quran-profesor-matematika-ini.html

Selasa, 20 Maret 2012

Tahukah Anda ? [3]

Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Banyak orang mengira kata بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم di dalam Al - Qur'an hanya 113 yaitu di semua surat kecuali at-taubah yang satu - satunya surat yang tidk ada kata بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم tetapi sadarkah anda bahwa di surat an - naml terdapat 2 kata بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم yaitu pada awal surat dan pada ayat 30 tentang pembicaraan Nabi Sulaiman dengan Ratu Bilqis


Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Sungguh luar biasa bukan, memang Al - Qur'a itu bukan omong kosong belaka tetapi firman Allah SWT yang paling abadi sepanjang masa

Baiklah sekian dari saya 

Wasalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh   

Minggu, 11 Maret 2012

Tahukah anda ? [2]

Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pasti anda semua pembaca budiman suka mendengarkan segal jenis musik mulai dari pop,jazz,dangdut,dll. Tetapi tahukah anda bahwa musik dapat mengkibatkan hal - hal yang membawa kita ke kemudharatan(Keburukan), lantas apa yang mesti kita dengar jika musik tidak boleh di dengarkan, jawabannya mudah yaitu Al - Qur'an satu - satu bacaan yang paling baik dan paling indah yang pernah ada di muka bumi ini.

Untuk lebih memahami kenapa Al - Qur'an lebih bagus daripada musik akan di perlihatkan beberapa kelebihan dan keindahan Al - qur'an, serta jeleknya segala jenis musik.



Keutamaan Al Quran
- Al-Quran adalah perkataan yang paling baik


{ اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ} [الزمر: 23]

Artinya: "Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Rabbnya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya"

- Al-Quran memberikan petunjuk ke jalan yang paling lurus
{ إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا} [الإسراء:9]

Artinya: "Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar"


Keutamaan Belajar Al Quran dan Mengajarkannya
- Menjadi manusia terbaik

"Dari Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu, beliau menuturkan: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya”

Keutamaan Membaca Al Quran
- Mendapatkan ketenangan

"Dari Al Bara' bin Azib radhiyallahu 'anhu, beliau menuturkan: "Ada seorang laki-laki sedang membaca surat Al Khafi dan disisinya ada kuda yang ditambatkan dengan tali, lalu awan menaunginya dn turun mendekat, membuat kudanya gelisah, di waktu pagi ia mendatangi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam lalu menceritakan hal tersebut maka beliau bersabda: "Itulah ketenangan yang turun karena sebab Al Quran"

- Setiap hurufnya diganjar 10 hasanah

"Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu, beliau menuturkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari KItab Allah maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh sepertinya, aku tidak mengatakan Alif Laam mim adalah satu huruf akan tetapi alif satu huruf, laam satu huruf, mim satu huruf"

- Selalu bersama para malaikat dan dapat dua pahala

"Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau menuturkan: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang membaca Al Quran dengan baik niscaya ia bersama malaikat yang bertugas mengantarkan risalah yang mulia lagi baik dan orang yang membaca Al Quran dengan terbata-bata, ia membacanya dengan sangat sulit maka baginya dua pahala"

- Hingga kaum munafik pun mendapatkan faedah

"Dari Abu Musa Al Asy'ari radhiyallahu 'anhu, beliau menuturkan: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Perumpamaan orang beriman yang membaca Al Quran seperti buah Utrujjah, baunya harum, rasanya manis dan perumpamaan orang beriman yang tidak membaca Al Quran seperti buah kurma, tidak ada bau, rasanya manis dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al Quran seperti buah Raihanah, baunya harum, rasanya pahit dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Quran seperti buah Hanzhalah, tidak berbau dan rasanya pahit"

- Ditempatkan tempat yang tingginya di akhirat

"Dari Abdullah bin 'Amr bin Ash radhiyallahu 'anhuma, bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasalllam bersabda: "Dikatakan kepada orang yang mengamalkan Al Quran: "Bacalah dan naiklah (menuju tangga surga) dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya dahulu di dunia dengan tartil karena sesungguhnya tempatmu di akhir ayat yang engkau baca"

- Sebagai syafa'at pada hari yang anda sangat membutuhkan syafa'at

"Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu, beliau menuturkan: "Aku pernah mendengar Rasulullahshallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah Al Quran, karena sesungguhnya ia akan datanga pada hari kiamat sebagai syafa'at kepada orang yang membacanya"

- Berkumpul untuk mempelajari Al Quran, mendapatkan 4 kebaikan

"Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau menuturkan: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah suatu kaum berkumpul di suatu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca Kitabullah dan mempelarinya bersama, melainkan akan turun kepada mereka ketentraman, rahmat meliputi mereka, para malaikat mengelilingi mereka dan Allah menyebut mereka di hadapan makhluk di sisi-Nya"

- Termasuk golongan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

"Dari Abu Lubabah Basyir bin Abdul Mundzir radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang tidak memperbagus suara ketika membaca Al Quran maka bukanlah dari golongan kami"
  

Bahaya Musik
- Menahan manusia dari jalan Allah

{وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ (6) وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَا وَلَّى مُسْتَكْبِرًا كَأَنْ لَمْ يَسْمَعْهَا كَأَنَّ فِي أُذُنَيْهِ وَقْرًا فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ (7)} [لقمان: 6، 7]

Artinya: "Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih"

- Menjauhkan dari Al Quran

{ الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ} [الرعد: 28]

Artinya: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram"

Terakhir, perhatikan perkataan yang sangat luar biasa ini

 "Dan Al Ma'azif (alat-alat yang mengeluarkan musik atau musik itu sendiri) adalah pemabuknya jiwa, dia berbuat kepada jiwa lebih dahsyat daripada apa yang diperbuat oleh cangkir-cangkir panas (khamr), jika mereka telah mabuk dengan suara-suara (nyanyian) maka akan masuk ke dalam diri mereka kesyirikan dan condong kepada perbuatan-perbuatan fahisyah (zina dan segala yang mendekatkannya-pent) dan kepada perbuatan zhalim, maka akhirnya mereka melakukan kesyirikan, membunuh jiwa yang telah diharamkan oleh Allah serta berzina. Dan tiga perkara ini banyak terdapat pada orang-orang yang suka mendengar  musik; mendengarkan siulan dan tepuk tangan, adapun perihal kesyirikan maka banyak terdapat pada mereka yaitu dengan mencintai syeikh mereka atau selainnya seperti mereka mencintai Allah Ta'ala. 

Sebelum saya mengakhiri artikel ini akan saya perlihatkan sebuah video yang menajubkan yaitu bayi yang sujud di dalam kandungan ketika mendengarkan Al Qur'an:

Oke sekian dulu dari saya

Wasalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh  

Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=e0-V7sEZGYQ
               http://dakwahsunnah.com/artikel/fiqhsunnah/54-antara-indahnya-al-quran-dan-buruknya-musik.html

Minggu, 04 Maret 2012

Keajaiban Itu Ada Pada Diri Anda !

Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Al-Jaddu bil jiddi wal hirmanu bil-kasali, fanshab tushib an qariibin ghayatal-‘amali

“Rejeki didapatkan dengan kerja keras, dan kemiskinan didapatkan karena kemalasan. Maka bekerja keraslah, niscaya engkau akan dapatkan yang engkau cita – citakan”

Bagi anda penggemar bola masih ingatkah anda tentang peristiwa Final Liga Champion tahun 1999 antara Muenchen dan MU yang berlangsung di Barcelona ? Hingga menit ke–90,kedudukan masih 1- 0 untuk keunggulan Muenchen. Hampir semua penonton di stadion dan jutaan pemirsa di TV telah bersiap –siap. Pendukung Muenchen telah bersiap untuk merayakan kemenangan dan pendukung MU bersiap –siap menerima kekalahan.

Tetapi, apa yang terjadi pada menit ke 91 MU berhasil mencetak gol, yang berawal dari pelanggaran yang diakibatkan pemain Muenchen dan MU mendapatkan tendangan bebas yang dilakukan david beckham, bola mengarah ke Dwight yorke, disapu ke gawang tapi bisa di gagalkan oleh pemain Muenchen. Sapuan bola ini mengarah liar ke tengah lapangan. Setelah gagal ditembak sempurna oleh Giggs, Teddy Sheringham akhirnya mampu mengeksekusi tendangan itu dan menjadikan gol. Kedudukan pun imbang 1 – 1.

Keajaiban itu terus berlanjut, 30 detik kemudian MU mendapat tendangan pojok yang kembali di ambil oleh beckham. Bola melayang ke tengah lapangan. Terjadi kemelut di mulut gawang. Spesialis pemain pengganti Ole Gunnar Solskjaer berhasil menyarangkan bola ke gawang Muenchen, dan GOL!. Drama menegangkan itu dimengkan oleh MU dengan skor 2 -1, dengan 2 gol tercipta pada saat  injury time.


Keajaiban drama lainnya saat Final Liga Champion  2005 saat AC Milan dan Liverpool ,yang berhasil dimenangkan oleh Liverpool  meski tertinggal 3 – 0 terlebih dahulu(tidak saya tulis dengan rinci karena terlalu panjang :)he..he...he)

Dari cerita di atas, bisa ditarik benang merah bahwa hidup ini banyak keajaiban terjadi pada saat –saat yang menentukan. Itu memeberikan keyakinan bahwa hidup ini penuh dengan keajaiban dan semua itu tidak dapat di prediksi oleh siapapun, hanya Allah SWT yang tahu

Sekian dari saya:)

Wasalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sumber : Buku Man Jadda Wajada, Akbar Zainudin